“Ummi, kaifa haluk?
Semoga iman senantiasa bersemayam di dalam dadamu. Semoga Islam selalu menjadi pegangan
hidupmu. Semoga keistiqamahan selalu menyertai hingga akhir hayatmu. Semoga Allah selalu bersamamu.”
“Ummi sedang apa sekarang?” moga Allah selalu memudahkan segala kebaikan untuk ummi, selalu menjaga ummi dari segala keburukan, semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan dalam setiap jerih payah ummi untuk memudahkan langkahmu menuju jannah-Nya. Ummi, tetap doakan kami, anak-anakmu ini. Dan ridhailah kami. Karena ridha Allah tergantung kepada ridha orang tua, agar Allah tidak murka kepada kami yang penuh dengan dosa ini.
“Ummi sudah
makan? Ummi masak apa?” Ah, kalau memikirkan tentang makanan, aku pasti ingat
ummi. Hanya dengan seikat kangkung, bawang merah, bawang putih tapi ummi bisa
membuatnya menjadi masakan yang paling enak. Karena bukan hanya bumbu sederhana
di dapur yang ummi pakai ketika memasak, tapi cinta dan kasih sayang serta
harapan dengan makanan itu, kami anak-anakmu bisa lebih giat lagi untuk
beribadah dan belajar. Dan sekarang ummi, ku sangat merindukan masakanmu..
Ummi.. aku
rindu. Rindu yang teramat sangat. Walau ku tahu, kerinduanmu untukku lebih
besar tapi kau selalu berusaha untuk menahannya karena kau tak mau kerinduanmu
itu mengganggu konsentrasi belajarku di sini. Tapi ketahuilah ummi.. Segala
kerinduanmu, segala hal yang ada pada dirimu tak pernah sedikit pun mengusikku.
Bahkan semakin menumbuhkan kerinduanku padamu. Rindu pada belaian tanganmu, pada tawamu,
senyummu, pada wajah teduhmu yang selalu menenangkan resahku. Aku merindukan
segalanya tentang dirimu,Ummi. Semoga kerinduan ini berakhir indah ya Ummi, di
tempat terindah fi Jannatihi Al-Ulya.
Di tempat yang tiada sakit dan lelah yang
harus kau rasakan lagi nantinya. Semoga. Allahumma Aamiin..
Ummi.. walau
fisik ini jauh darimu, tapi aku selalu berusaha mendekatkan diri denganmu
melalui doaku, bahkan namamulah yang pertama ku sebut. Karena kebersamaan tidak
hanya ketika fisik bersama, tapi juga bersama dalam doa dan cita kan, Ummi?
Ummi, aku
tak tahu dengan apa ku balas semua jasamu. Segala rasa susah dan sakit ketika
kau mengandungku, melahirkan, merawat hingga aku besar. Cukuplah Allah Sebaik-baik Pembalas semua
jerih payahmu untukku.
Ummi, tetap
doakan kami. Untuk meraih cita. Cita yang bisa membuatmu bahagia di dunia dan
di akhirat kelak.
*segores
rindu untuk Ibunda
Allahummaghfirliy
wa li waalidayya…
0 komentar:
Posting Komentar