Pages

Labels

Februari 27, 2013

Kisah Malaikat Menyelamatkan Seorang Wanita dari Pemerkosaan



Dulu aku adalah seorang wanita yang suka menggoda dengan potongan rambut model terbaru dan berwarna, memakai cat kuku dan aku tak pernah menghapusnya kecuali menggantinya dengan warna lain, dan kutanggalkan abayaku di atas bahuku untuk menggoda laki-laki. Aku keluar ke pertokoan dengan memakai parfum dan perhiasan dan syaithan pun menghiasiku dengan maksiat-maksiat yang lain dan puncaknya aku tak pernah sholat walau hanya satu kali bahkan aku tak tahu bagaimana caranya sholat. Tapi yang menakjubkan, aku adalah seorang pengasuh anak-anak.

Aku mengajar di salah satu sekolah yang letaknya jauh dari kota Riyadh, kutinggalkan rumahku sejak subuh hari dan tidak akan pulang sebelum waktu ashar tiba. Dari seluruh teman-temanku, hanya aku yang belum menikah. Di antara mereka ada yang baru saja menikah, ada yang sedang hamil, dan bahkan ada yang sedang cuti karena baru saja melahirkan.  Dan hanya aku yang tidak punya rasa malu, aku berbicara dengan sopir dan bercanda dengannya seakan-akan dia adalah keluargaku.


Hari-hari pun berlalu dan aku masih dalam kelalaianku. Di suatu pagi, aku terlambat bangun dan aku segera pergi menggunakan mobil. Ketika aku berbalik, aku tak mendapatkan seorang pun dari temanku di mobil. Aku bertanya pada sopir dan ia pun menjawab bahwa Fulanah sedang sakit, Fulanah sudah melahirkan, dan.., dan..,…

Aku pun berkata di dalam hati, “Perjalanan masih panjang, kalau begitu aku akan tidur lagi selama perjalanan.” Aku pun tertidur dan terbangun dikarenakan jalan yang rusak. Aku merasa ketakutan, dan kusingkap tirai…

 “Jalan apa ini??? Apa yang terjadi??? Wahai Fulan, mau kau bawa ke mana aku??”
Ia menjawab sambil tertawa terbahak-bahak, “Sebentar lagi kau akan tahu.”

Akhirnya aku sadar dengan rencana buruknya…….. Aku berkata dengan takut, “Wahai Fulan apakah kamu tak takut kepada Allah!!!!  Apakah kamu tak tahu akibat dari apa yang kau niatkan itu???”

Ia menjawab dengan yakin, “Apakah kamu takut kepada Allah, kamu tertawa tak terkendali, kau pun mencandaiku. Apa kamu tak tahu bahwa kamu sudah membuatku terfitnah karenamu, dan aku tak akan meninggalkanmu sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan darimu..”

Aku pun menangis dan berteriak tapi kami sudah berada di tempat yang sangaaat jauh dan tak ada seorang pun kecuali kami. Dan di hadapanku hanya ada padang pasir yang luas dan menakutkan.

Aku mengiba padanya dan air mataku bercucuran. Dengan rasa putus asa dan menyerah, aku berkata, “ Kalau begitu, biarkan aku sholat dua raka’at. Semoga Allah merahmatiku.”

Akhirnya ia pun setuju setelah aku memohon dengan sangat kepadanya, aku pun turun dari mobil, seakan-akan aku berdiri untuk menerima hukuman. Aku sholat untuk yang pertama kalinya dalam hidupku, kutunaikan dengan rasa takut yang sangat, dengan segala harap dan air mataku membasahi tempat sujudku, aku memohon kepada Allah agar Ia merahmatiku, aku pun bertaubat kepadanya. Hingga suara tangisku memecah keheningan tempat tersebut. Ku rasakana kematian pun semakin menghampiriku, dan ku akhiri sholatku.

Apa kalian tahu apa yang terjadi setelahnya??
Tiba-tiba aku melihat mobil saudaraku datang!! Ya, dia adalah saudaraku dan sedang menuju ke arahku!! Aku tak sempat berfikir bagaimana dia tahu tempatku saat ini, yang pasti aku sangat senang dan melompat seraya memanggilnya. Sopir itu pun segera menarikku tapi aku tak peduli..

Dia adalah saudaraku yang tinggal di bagian timur kota Riyadh dan seorang lagi adalah saudaraku yang lain yang tinggal bersamaku. Maka turun salah seorang dari mereka dan memukul sopir tersebut dengan kayu dan berkata, “Cepat masuklah ke dalam mobil bersama Ahmad. Dan aku akan membawa sopir ini ke mobilnya di seberang jalan sana.”

Aku segera masuk ke dalam mobil bersama Ahmad dan dengan sangat penasaran aku bertanya, “Bagaimana kau bisa tahu tempatku? Dan bagaimana caramu datang dan kapan?” ia menjawab, “Kau akan tahu semuanya kalau kita sudah sampai di rumah.”

Muhammad pun masuk ke mobil bersama kami lalu kami kembali ke Riyadh dan aku masih merasa tak percaya dengan semua yang telah terjadi. Ketika sampai di rumah, aku keluar dari mobil dan kedua saudaraku itu  berkata. “Pergilah temui ibu dan ceritakan apa yang terjadi, kami akan segera kembali.”

Aku segera masuk ke dalam rumah sedang ibuku berada di dapur. Aku memeluknya dan menangis seraya bercerita apa yang menimpaku. Dengan heran ia berkata, “Tapi Ahmad ada di timur dan Muhammad masih tidur.” Kami pun pergi ke kamar Muhammad dan ia masih tertidur. Aku membangunkannya dan bertanya tentang apa yang terjadi. Tetapi ia bersumpah demi Allah bahwa ia tidak pernah keluar dari kamarnya dan tidak tahu apa-apa tentang cerita itu. Aku segera meraih gagang telpon dan aku rasa aku hampir gila, aku berbicara dengan Ahmad dan ia berkata,”Tapi aku masih bekerja sekarang.”

Aku menangis dan aku tahu bahwa orang yang menolongku tadi adalah dua orang malaikat yang diutus Rabbku untuk menyelamatkanku dari cengkraman dosa ini. Aku pun memuji Allah dan sangat bersyukur karenanya.. dan inilah menjadi sebab aku mendapat hidayah.
Walhamdulillah..

(terjemahan UH)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Translate

Total Pengunjung

Profil

Hanya seorang hamba yang dhaif yang selalu berusaha mencapai jati diri hakiki sebagai seorang muslimah.. wakafaa billaahi hasiyba ..