Pages

Labels

Februari 01, 2013

Kisah Kematian Bagi Yang Lalai

Subhanallah wa bihamdih subhanallah al-‘azhiym..
Laa ilaaha illallah.. Allahu akbar..
Ya Rabb.. ampunilah aku atas semua kelalaianku..

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Allahumma shalliy ‘ala Muhammad wa ‘alaa ahlihi wa zaujaatihi wa shahbihi wat-taabi’iyn

Hari itu, seperti hari-hariku yang kemarin, aku pergi ke masjid untuk sholat Subuh kemudian pulang ke rumah dan tidur sebentar. Lalu aku pergi bekerja dan pulang pada siang harinya dan sholat Dhuhur di masjid. Begitulah aktifitasku setiap harinya.


Seusai sholat, aku pulang dan membaca Al-Qur’an Al-Kariim sampai rasa kantuk pun menyergapku dan aku tertidur hingga tiba waktu sholat Ashar. Tetapi entah mengapa hari ini aku tak bisa bangun untuk sholat ashar berjama’ah di masjid. Aku merasa seperti ada sesuatu yang berat yang membuatku tak bisa bergerak. Aku hanya bisa menatap sekelilingku dan aku melihat banyak hal yang sungguh belum pernah aku lihat sebelumnya.

“Apakah aku bermimpi??” Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku..

Dan, ah.. siapa orang ini.. yang tidur di atas ranjangku??

“Kamu.. siapa kamu?” Tetapi ia tidak menjawab.

“Siapa kamu dan bagaimana bisa kamu tidur di atas kasurku? Dan siapa yang mengizinkanmu masuk ke rumahku tanpa izin dariku?? Apakah kamu tidak punya malu?”

Dan ia tetap tak menjawab..

Aku pun merasa kedinginan dan merasa ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Ah.. aku harus bangun sekarang dan sholat Ashar berjama’ah.
Tapi.. aku tak bisa.. aku tak bisa.. 

"Ya Rabb, apa yang terjadi pada diriku??"

Aku terus berusaha untuk bangun dan melihat siapa laki-laki yang tidur di atas kasurku itu.
Ahh.. Alhamdulillah.. Adikku masuk ke kamarku.
Aku pun bertanya,”Dari mana ia dan siapa yang memberinya izin untuk tidur di atas kasurku?”
Tetapi adikku tak mendengar dan anehnya ia malah membangunkan orang itu dan memanggil namaku!!!
Sekarang aku tau.. Aku adalah ruh tanpa jasad!

Ya Rabb..
Dengan beribu syukurku..
Tahun lalu aku sering mendengar musik dan nyanyian,
Aku pernah berzina, meninggalkan sholat, minum minuman keras, berbohong dan tidak berpuasa.

Alhamdulillah Kau telah memberiku hidayah. Dan 1 tahun ini telah kutunaikan sholat , aku pun berpuasa dan memohon ampun atas semua dosa dan maksiat yang pernah aku perbuat. Aku bersyukur Allah masih memberiku waktu untuk bertaubat.

Kemudian datanglah seluruh keluargaku setelah adikku berteriak dan mengatakan bahwa jantungku sudah tak berdetak dan aku pun sudah tak bernafas.

Yang pertama masuk ke dalam kamarku adalah ayahku dan berkata,”Anakku tersenyum! Ia tersenyum!”
Sedangkan ibuku memelukku seraya menangis. Aku berkata,”Janganlah menangis wahai ibu. Ini aku, di depanmu.Lihat aku, ibu.”
Tangisan pun bertambah keras sedangkan aku tertawa bahagia melihat tubuhku yang dingin serta bercahaya seperti salju.
Tetanggaku dan orang-orang di sekitar pun berdatangan.

Ah.. sungguh aku melihat jari telunjukku tegak seperti dalam keadaan tasyahud.
Alhamdulillah, seperti doaku yang selalu kupanjatkan dalam sholat witir di akhir malam agar Allah membuat akhir hayatku ku tutup dengan kalimat Laa Ilaaha Ilallah

Rabbku telah mengabulkan apa yang kuinginkan.. Agar kuucapkan syahadat sebelum mati.
Allah tak pernah menyelisihi janji-Nya, barangsiapa yang berharap dalam satu keadaan maka ia akan mendapatkannya dan aku pun telah membuktikkannya!

Datanglah waktu Maghrib, maka mereka segera memandikanku dan memberiku wewangian dan subhanallah aku melihat bahwa telunjukku tetap seperti keadaannya semula, tegak mentauhidkan Allah.
Maka berkumpullah semua keluarga dan teman-temanku untuk melihatku yang terakhir kalinya sebelum kepergiaanku menuju alam keabadiaan.

Dan berkumpullah manusia untuk menurunkanku ke liang kuburku. Sekarang tanahpun menyelimutiku.
Masya Allah, siapa laki-laki tampan ini? “ Siapakah engkau, dalam hidupku aku tak pernah melihat laki-laki setampan dirimu .Sebentar lagi aku akan dikubur, apakah kau mau dikubur bersamaku?”
dan ketika Munkar dan Nakir datang untuk memberiku pertanyaan, maka ia (laki-laki tampan) itu menjagaku dan tak mau meninggalkanku dan aku pun dibuat senang karenanya.
Munkar dan Nankir berusaha memisahkan kami tapi ia tetap tak mau menjauh dariku seraya berkata,” Dia adalah temanku dan jika kalian diutus untuk memberinya pertanyaan maka kerjakanlah seperti yang diperintahkan.”

Ia pun berkata padaku,”Aku adalah Al Qur’an yang terkadang kau baca dengan suara nyaring dan terkadang dengan suara lirih, maka jangan khawatir setelah pertanyaan Munkar dan Nankir maka kau tak akan merasakan kesedihan lagi.”

Alhamdulillah, setelahnya aku pun tak pernah merasakan sedih dan takut dan aku melihat apa yang belum pernah kalian lihat sebelumnya.. Dia adalah surga Na’im!

Kapankah kita mendekatkan diri padaNya, kapankah kita akan meninggalkan semua lagu-lagu,maksiat dan perbuatan mungkar?
Kapankah kita bertaubat kepada Allah, istiqamah di jalanNya, sholat dan juga berpuasa?

Yah, taubat adalah awal yang tepat, awal untuk mendapatkan hidayah.
Seperti yang kita ketahui, betapa banyaknya manusia yang mati dan mereka sedang asyik mendengarkan musik, dalam keadaan mabuk dan hal-hal haram lainnya.

Ya Rabb.. kami memohon ampun kepadaMu atas segala dosa dan kemaksiatan yang pernah kami lakukan. Kami bertaubat padaMu .
Ya Rabb, Kau menciptakan kami dalam keadaan muslim maka matikanlah kami dalam keadaan muslim.

<Terjemahan oleh Ummu Hudzaifah>

2 komentar:

 

Translate

Total Pengunjung

Profil

Hanya seorang hamba yang dhaif yang selalu berusaha mencapai jati diri hakiki sebagai seorang muslimah.. wakafaa billaahi hasiyba ..