Sabar.. Yah, memang berbuat tak semudah berkata. Sabar memang sangat dibutuhkan dalam hidup di semua sisinya karena kehidupan kita di dunia ini tidak terlepas dari dua keadaan, nikmat dan dan musibah. Ketika kita tidak bersabar dalam menghadapi nikmat maka kita akan tenggelam di dalamnya, tidak bisa menjaga kewajiban dan memberikan nikmat tersebut kepada orang yang membutuhkannya. Dan ketika kita tidak bisa bersabar dalam menghadapi ujian maka kita akan akan mudah berputus asa atas takdir yang telah Allah ‘Azza wa Jalla tetapkan atas diri-diri kita.
Sabar adalah menahan jiwa dalam ketaatan, dan senantiasa
menjaganya, memupuknya dengan keikhlasan dan menghiasinya dengan keilmuan. Ia
adalah menahan diri dari segala kemaksiatan dan berdiri tegak melawan dorongan
hawa nafsu. Ia adalah ridha dengan qadha dan qadar Allah ‘Azza wa Jalla tanpa
mengeluh.
Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan kata sabar dalam kitab-Nya
yang mulia dalam 90 sekian tempat. Hal
ini menunujukkan kewajibannya sabar. Demikian pula dalam As-Sunnah yang penuh
dengan perintah untuk bersabar, diantaranya:
عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير, و ليس ذلك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته
سراء شكر فكان خيرا له و إن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya, itu hanyalah didapatkan oleh seorang mukmin,
ketika dia mendapatkan kebahagiaan, maka dia bersyukur, itulah kebaikan
baginya. Dan jika dia mendapatkan keburukan, maka dia bersabar, itulah kebaikan
baginya.” HR. Muslim.
Secara umum, kesabaran itu adalah baik bagi orang yang
beriman. Diantaranya adalah membersihkan barisan kaum muslimin dari pembual
yang memakai pakaian orang yang beriman, yakni mereka yang berkata, “Kami
bersama kalian.” Lantas ketika cobaan dan ujian menimpa salah seorang diantara
mereka, maka menjadi lemah. Dengan adanya ujian, membuat mereka(kaum muslimin) lebih matang, juga menjadikan
mereka lebih kuat, serta mengangkat derajat orang-orang mereka.
Sabar bisa dimiliki oleh siapa saja, tapi yang membedakan
antara sabar yang syar’i dengan yang lainnya adalah pendorongnya. Sabar yang
dipuji sebagaimana dalam Al Quran dan Sunnah adalah sabar yang dilakukan karena
Allah ‘Azza wa Jalla. Sabar itu juga tidak mengeluh atas apa yang menimpa kita.
Sungguh indah perkataan seorang penyair,” Kau mengeluh kepada manusia, maka
kau sedang mengadu kepada Ar-Rahim dan mengungkapkannya kepada yang tidak punya
kasih sayang…”
Ketahuilah wahai saudariku yang sejati dan teman yang
tulus.Sungguh akal manusia beragam di hadapan kesabaran, dengannya pun nampak
hakikatnya mereka. Di mana kebanyakan diantara manusia memilih manisnya dunia
fana walaupun dengan mengorbankan indahnya kehidupan abadi. Adapun orang yang
memasang matanya, ia akan membuka tirai dan berusaha untuk mendapatkan
kebahagiaan di hari kemudian.
Maka berdoalah untuk dirimu, wahai saudariku. Agar ia
mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada para
kekasih-Nya dan orang-orang yang taat kepada-Nya, yakni kenikmatan yang abadi
di surga-Nya.
Kesabaran merupakan mantra di atas peti berharga.. Barangsiapa
yang mengucapkannya ia mendapatkan harta simpanannya.. Hanya kepada Allah ‘Azza
wa Jalla kita memohon dan meminta..
By: Ummu Hudzaifah
0 komentar:
Posting Komentar